Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Tertekan Sektor Finansial, Indeks S&P 500 Ditutup Melemah 0,9%

Indeks Standard & Poors 500 ditutup melemah 0,9% ke level 2.151,13, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 195,79 poin atau 1,1% ke posisi 18.143,45. Volume perdagangan di bursa AS mencapai 7,7 miliar lembar saham, 17% di atas rata-rata tiga bulan terakhir.
Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham AS ditutup melemah, tertekan sektor finansial di tengah kekhawatiran bahwa krisis Deutsche Bank AG akan menyebar ke sektor keuangan global.

Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup melemah 0,9% ke level 2.151,13, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 195,79 poin atau 1,1% ke posisi 18.143,45. Volume perdagangan di bursa AS mencapai 7,7 miliar lembar saham, 17% di atas rata-rata tiga bulan terakhir.

Seperti dilansir Bloomberg, sektor finansial merosot 1,5% setelah laporan Bloomberg News yang menandakan kekhawatiran di antara beberapa klien Deutsche Bank AG mengguncang pasar.

"Ada beberapa masalah di industri keuangan saat ini," ujar Brian Frank, manajer portofolio Frank Capital Partners LLC, seperti dikutip Bloomberg.

"Tidak ada rasa takut dan tidak ada volatilitas di pasar saham sehingga sesuatu seperti Deutsche Bank dapat membuat orang mengatakan, mungkin kita tidak boleh diperdagangkan pada valuasi tinggi,” lanjutnya.

Seluruh 11 sektor di indeks S&P 500 melemah. Saham perawatan kesehatan merosot 1,8%, dipimpin oleh produsen obat menyusul kekhawatiran bahwa calon presiden Hillary Clinton akan memperketat peraturan pada industri obat jika terpilih nanti.

Sektor finansial dan utilitas anjlok lebih dari 1,4%, dengan saham perbankan turun 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper