Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dongkrak Akses Modal, BEI Denpasar Dorong Pengusaha Bali Go Public

Bursa Efek Indonesia Perwakilan Denpasar mendorong pelaku usaha di Bali untuk go publik demi meningkatkan akses permodalan lebih besar dan perluas pasar.
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Iqro Rinaldi
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, DENPASAR - Bursa Efek Indonesia Perwakilan Denpasar mendorong pelaku usaha di Bali untuk go public demi meningkatkan akses permodalan lebih besar dan perluas pasar.

Kepala BEI Perwakilan Denpasar I Gusti Agung Alit Nityaryana menyatakan sejumlah pelaku usaha di Pulau Dewata punya kans besar untuk melantai di bursa, karena aset dan potensi usahanya.

"Dengan pertumbuhan ekonomi di atas nasional, dan industri pariwisata berkembang sangat baik peluangnya sangat besar. Kami mendorong terus agar ada yang go public," tuturnya, Rabu (28/9/2016).

Menurutnya, sudah ada beberapa pengusaha lokal yang sebatas meminta informasi terkait tahapan dan keuntungan apabila perusahaan mereka melepas saham ke pasar modal. Sayangnya, hingga saat ini belum ada yang merealisasikan rencana tersebut.

Peluang bagi perusahaan Bali juga dapat terlihat dari meningkatnya jumlah investor pasar modal di Bali sejak 2011-2016. BEI Denpasar mencatat, pada 2011 hanya 3.367 orang, 2012 menjadi 4.370, 2013 mencapai 4.370, hingga akhir 2015 sebanyak 7.651 rekening. Adapun sampai Juli 2016 sudah sebanyak 9.334 investor.

Alit menilai belum adanya perusahaan lokal di Pulau Dewata go public karena informasi mengenai keuntungan melantai di bursa belum diperoleh secara komprehensif. Karena itu, lanjutnya, BEI Denpasar sejak tahun ini mulai mendekati pemilik usaha berskala besar di daerah ini yang potensial melantai.

Dukungan terhadap upaya go public ditekankan juga oleh Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra. Bahkan, dia memperkirakan setidaknya ada 7-9 perusahan punya kans besar menjual sahamnya kepada publik.

"Ada ritel, grup spa dan perdagangan lainnya, hotel sebenarnya ada banyak grup yang bisa juga karena setahu saya asetnya besar. Kalau properti sepertinya belum ada," tuturnya tanpa bersedia menyebutkan identitas perusahaanya.

Menurutnya,‎ sudah saat perusahaan asal Bali unjuk gigi di kancah nasional dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Potensi daerah pariwisata dengan jumlah penduduk dan pelancong tinggi dapat menjadi peluang menjelaskan bahwa usaha di wilayah ini sangat menjanjikan.

Faktor lain yang bisa menjadi pertimbangan pengusaha lokal adalah masa depan perusahaan serta penerapan good corporate governance. Dengan terdaftar di bursa eksistensi perusahaan daerah juga lebih terjaga.

Owner PT Bali Pawiwahan (Coco Group) I Nengah Natya menyatakan ketertarikannya melepas saham salah satu anak usahanya di bursa efek Indonesia. Dia mengungkapkan berencana melepas saham Coco Mart, kurang dari 50% guna mendapatkan modal untuk ekspansi.

Coco Group merupakan holding sejumlah usaha di Bali seperti Coco Mart, Hotel Natya, restoran Nantys serta SPBU. Saat ini, Coco Mart memiliki sekitar 85 gerai ritel di Bali dan Lombok dengan nilai aset diperkirakan sekitar Rp500 miliar.

Natya menilai dengan melepas saham di bursa lebih memberikan keuntungan karena pendanaan yang diperoleh lebih besar dan tidak dibatasi plafon serta suku bunga. Selain itu, aset perusahaan tidak berpindah tangan dan secara pengawasan dijamin lebih baik dibandingkan tetap menjadi perusahaan tertutup.

"Sekarang kami masih penjajakan, sudah ada satu sekuritas diminta untuk menilai. Sebenarnya ingin secepatnya IPO," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper