Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif PPN Naik 12%, Ciputra (CTRA) Khawatir Daya Beli Masyarakat Terpukul

PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengakui kenaikan tarif PPN 12% akan membebani daya beli masyarakat di tengah-tengah suku bunga tertahan di 6%.
Ana Noviani, Dionisio Damara Tonce
Kamis, 21 November 2024 | 18:57
Direktur Ciputra Life Listianawati (kiri), Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso, (tengah) dan Direktur Ciputra Life Then Henry Marten memaparkan kinerja perusahaan pada pertengahan Agustus 2024./Bisnis - Pernita H
Direktur Ciputra Life Listianawati (kiri), Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso, (tengah) dan Direktur Ciputra Life Then Henry Marten memaparkan kinerja perusahaan pada pertengahan Agustus 2024./Bisnis - Pernita H

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. menilai tarif PPN (pajak pertambahan nilai) yang menjadi 12% mulai 2025 bisa memberatkan sektor pengembang perumahan. Kendati demikian, perseroan memastikan akan ikut kebijakan pemerintah.

Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi mengatakan emiten berkode saham CTRA pasti mengikuti kebijakan pemerintah perihal tarif PPN, meski kenaikan ini melemahkan daya beli masyarakat. 

“Kenaikan PPN pasti melemahkan daya beli masyarakat. Konsumsi saya perkirakan menurun, seberapa besarnya belum dihitung benar. Memang, kami pengusaha pasti mengharapkan tidak ada kenaikan PPN,” kata Harun kepada Bisnis baru-baru ini.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) turut berharap pemerintah melanjutkan insentif pajak jelang implementasi kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada 2025.

Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menilai penetapan tarif baru PPN bakal memberikan dampak terhadap pasar perumahan.

“Kalau dari nilai kenaikannya hanya 1%, tetapi yang dikhawatirkan multiplier effect-nya. Khususnya sektor perumahan, bahan bangunan pasti naik,” kata Bambang. 

Di samping itu, kenaikan tarif pajak juga berdampak pada kenaikan biaya logistik dan transportasi bahan-bahan konstruksi. Jika tidak dimitigasi, kondisi ini akan membuat harga rumah kian melambung dan akhirnya memberatkan masyarakat.

Hingga kuartal III/2024, Ciputra mengantongi penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp7,11 triliun. Capaian itu meningkat 8,01% year-on-year (YoY) dari Rp6,58 triliun sepanjang 9 bulan 2024.

Top line Ciputra Development bersumber dari penjualan bersih kavling, rumah hunian dan ruko Rp4,95 triliun, apartemen Rp270,03 miliar, dan kantor Rp181,6 miliar.

Selain itu, CTRA juga mengantongi pendapatan usaha dari pusat niaga dan kawasan komersial Rp572,03 miliar, pelayanan kesehatan Rp468,06 miliar, hotel Rp395,64 miliar, sewa kantor RP124,65 miliar, lapangan golf Rp46,59 miliar, dan lain-lain Rp107,64 miliar.

Adapun, laba bersih CTRA meningkat menjadi Rp1,27 triliun atau naik 8,12% YoY dari Rp1,18 triliun dalam 9 bulan 2023. Sejalan dengan itu, laba per saham dasar Ciputra Development melebar dari Rp64 menjadi Rp69.

Pada perkembangan lain, CTRA membukukan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp8,7 triliun hingga kuartal III/2024 atau tumbuh 11% secara tahunan dari realisasi Rp7,7 triliun per September 2023. 

Head of Investor Relation Ciputra Development Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan capaian itu juga mencapai 78% dari target 2024 yakni Rp11,1 triliun.

Sampai dengan kuartal III/2024, CTRA telah memperluas portofolionya dengan meluncurkan proyek baru yakni CitraLand Gresik, serta merilis empat klaster baru di CitraGarden Bintaro dan CitraLand Surabaya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper