Bisnis.com, JAKARTA— Sepanjang tahun berjalan, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia turun paling banyak di antara negara-negara Asia lainnya. Meski demikian, imbal hasil tetap paling tinggi di Asia.
Berdasarkan data Asia Bonds Online, yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun telah turun 183,3 basis poin ke level 6,91% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan pada 26 September 2016.
Penurunan tersebut merupakan yang paling tajam dibandingkan dengan penurunan yield obligasi tenor 10 tahun berdenominasi lokal yang diterbitkan oleh pemerintah sejumlah negara di Asia, bahkan Amerika Serikat. Sepanjang tahun berjalan, yield obligasi pemerintah AS turun 68,6 bps ke level 1,58%.
Di Asia, penurunan yield obligasi yang cukup drastis juga dialami oleh obligasi Singapura yang turun 84,6 bps menjadi 1,75%, obligasi Malaysia turun 60,9 bps menjadi 3,57%, obligasi Korea -60,0 bps menjadi 1,48%, obligasi Vietnam turun 57,5 bps menjadi 6,60%, dan obligasi Hong Kong yang turun 51,7 bps menjadi 1,06%.
Di kawasan Asia lainnya, imbal hasil obligasi pemerintah Filipina turun 49,1 bps menjadi 3,619%, obligasi Thailand -33,8 bps menjadi 2,16%, obligasi Jepang -32,9 bps menjadi -0,06%, dan China turun 13,1 bps menjadi 2,73%.
Besarnya penurunan yield obligasi Indonesia membuat imbal hasil obligasi Indonesia saat ini berada di urutan pertama.