Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kembalinya optimisme terhadap program amnesti pajak bisa membuat penguatan rupiah berlanjut pada perdagangan Jumat (16/9/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan indeks dolar AS kembali terkoreksi sejalan dengan imbal hasil US Treasury yang turun setelah mayoritas data ekonomi AS yang diumumkan semalam masih di bawah harapan.
Pelemahan dolar juga terjadi pasca penyampaian target-target ekonomi oleh capres Donald Trump, di mana dia menjanjikan pertumbuhan ekonomi AS naik ke 4% YoY. Adapun, malam nanti ditunggu angka inflasi AS yang diperkirakan naik tipis. Itu menjadi konfirmasi terakhir sebelum FOMC meeting minggu depan.
Sementara itu, penguatan rupiah berlanjut kemarin walaupun mayoritas kurs di Asia melemah terhadap dollar. Lonjakan catatan uang tebusan tax amnestymenjadi salah satu pemicu walaupun itu juga akibat perubahan definisi data pelaporan.
“Rupiah masih akan menikmati euforia tax amnesty serta data pertumbuhan ekspor dan impor yang membaik tetapi fluktuasi di pasar global menjelang FOMC dan BoJ meeting minggu depan bisa membatasi ruang penguatannya,” katanya dalam riset.