Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah masih berpeluang melemah pada perdagangan Kamis (15/9/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan rupiah bisa kembali melemah pada perdagangan hari ini. Bahkan, bila melihat faktor global, rupiah bisa terus melemah dalam dalam jangka menengah.
Namun, anjloknya indeks dolar AS semalam bisa memberikan alasan bagi rupiah untuk menguat sesaat. Dari domestik, pencapaian pajak yang hanya 48% hingga tengah September 2016 memberikan indikasi kuat bahwa akan ada pemangkasan belanja pemerintah lanjutan dalam waktu dekat, dan ini bisa semakin menekan ekspektasi pertumbuhan ke depan.
“Pagi ini ditunggu data neraca perdagangan Agustus 2016 yang surplusnya diperkirakan menipis. Tetapi pertumbuhan ekspor dan impor diperkirakan membaik dibanding bulan Juli 2016,” katanya dalam riset.
Sementara itu, selain terbawa arus penurunan harga minyak mentah pasca mayoritas data yang masih menunjukkan pasokan minyak berlebih, buruknya data produksi industri Zona Eropa menandakan mulai adanya dampak buruk Brexit ke perekonomian Riil.
Hal ini bisa meningkatkan urgensi pertambahan stimulus baik oleh ECB maupun BoE sehingga ekspektasi imbal hasil bisa turun lagi. Berbagai data AS ditunggu malam nanti mulai dariinitial jobless claims hingga capacity utilization.