Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah bisa melemah pada perdagangan Rabu (14/9/206) didorong masih tingginya ketidakpastian global.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan meskipun peluang kenaikan fed fund rate target di September 2016 terus mengecil, indeks dolar AS masih berhasil menguat, terutama merespon anjloknya harga minyak mentah.
Adapun, bank sentral Eropa (Erupean Central Bank/ECB) yang tidak menambah stimulus pekan lalu terus mengecewakan investor obligasi terlihat dari imbal hasil global yang terus naik. Penguatan dolar AS bisa bertahan di sepanjang minggu ini hingga FOMC meeting pekan depan.
Sementara itu, rupiah hari ini bisa melemah seiring dengan indeks dolar AS yang masih kuat. Semakin pesimistisnya pemerintah terhadap prospek pertumbuhan ke depan menandakan adanya efek negatif pengetatan anggaran.
“Meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi menjadi satu-satunya berita positif,” katanya dalam riset.