Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memprediksi rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (14/9/2016) seiring melemahnya harga minyak mentah dunia.
Kepala Riset NH Korindo Reza Priyambada menjelaskan laju dolar AS cenderung bergerak flat terhadap yen dan euro pada perdagangan kemarin. Keadaan tersebut merupakan imbas adanya pesan dovish dari Lael Brainard sebagai salah satu petinggi The Fed sehingga berdampak pada laju dolar AS yang bergerak menguat cenderung berbalik arah positif dari pelemahan sebelumnya.
Berawal dari pandangan Gubernur Fed Lael Brainard, anggota voting komite kebijakan bank sentral AS dalam sebuah pidato di Chicago, mengatakan bahwa kemajuan ekonomi yang berlanjut akan membuat Fed mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.
Namun, pernyataan ini disanggah beberapa petinggi The Fed lainnya. Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan kondisi-kondisi ekonomi saat ini menyerukan "diskusi serius" tentang suku bunga pada pertemuan September. Presiden Fed Boston Eric Rosengren mengatakan dalam pidatonya pekan lalu bahwa suku bunga rendah meningkatkan peluang overheating pada ekonomi AS.
Adapun, rupiah cenderung bergerak melemah seiring melemahnya laju harga minyak mentah dunia. “Rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan mengingat rilis cadangan minyak tersebut nantinya dapat dijadikan momentum para pelaku pasar untuk melakukan aksi profit taking terhadap risk money seperti Rupiah ini yang sempat menguat sebelumnya,” katanya dalam riset.
Diprediksi, rupiah hari ini bergerak di level support Rp13.200 dan resisten Rp13.120.