Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas Comex terpantau sedikit menguat pada perdagangan sore ini, Rabu (14/9/2016), sejalan dengan pelemahan dolar AS di tengah kemungkinan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan kebijakan pekan depan.
Harga emas Comex kontrak Desember hari ini dibuka turun tipis 0,08% atau 1,10 poin di US$1.322,60 per ounce, dan berbalik menguat hingga 0,12% atau 1,60 poin ke posisi 1.325,30 pada pukul 16.07 WIB.
Seperti dilansir Reuters hari ini, bank investasi global berbasis di New York Goldman Sachs menurunkan prediksi kenaikan tingkat suku bunga AS dalam pertemuan kebijakan pekan depan menjadi hanya 25% dari sebelumnya 40%.
Namun perusahaan tersebut juga menyebutkan kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Desember nanti telah naik menjadi 40% dari 30%.
“Sebagian besar berharap Presiden The Fed Janet Yellen akan memberikan pemanasan untuk langkah kenaikan pada Desember dalam pertemuan pekan depan,” ujar Jiang Shu, Kepala analis di Shandong Gold Group.
Seperti diketahui, pergerakan logam mulia sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS. Biaya pinjaman yang rendah dapat menambah daya tarik kepemilikan emas yang tidak berimbal hasil.
Sejalan dengan emas, pergerakan harga perak kontrak Desember menguat 0,79% atau 0,150 poin ke US$19,125 per ounce, setelah dibuka dengan pelemahan 0,18% di posisi 18,940.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan dolar terhadap sejumlah mata uang utama terpantau turun tipis 0,06% atau 0,056 poin ke posisi 95,577 pada pukul 16.08 WIB.
Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):
Tanggal | Emas kontrak Desember 2016 US$/ounce | Perak kontrak Desember 2016 US$/ounce |
14/9/2016 (Pk. 16.07 WIB) | 1.325,30 (+0,12%) | 19,125 (+0,79%) |
13/9/2016 | 1.323,70 (-0,14%) | 18,975 (-0,13%) |
12/9/2016 | 1.325,60 (-0,67%) | 19,000 (-1,90%) |
9/9/2016 | 1.334,50 (-0,53%) | 19,368 (-1,58%) |
8/9/2016 | 1.341,60 (-0,56%) | 19,678 (-0,86%) |
Sumber: Bloomberg