Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ABMM Kantongi Kontrak Batu Bara dari Perusahaan Luhut Pandjaitan Rp6,3 Triliun

Emiten investasi energi PT ABM Investama Tbk. (ABMM) mengantongi kontrak jasa penambangan batu bara dari tiga anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) milik Luhut Binsar Pandjaitan senilai total Rp6,3 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten investasi energi PT ABM Investama Tbk. (ABMM) mengantongi kontrak jasa penambangan batu bara dari tiga anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) senilai total Rp6,3 triliun.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama PT Cakra Kridatama yang merupakan anak perusahaan ABM Investama, mengatakan perseroan mengantongi kontrak jasa pertambangan senilai Rp348 miliar dari PT Trisena Mineral Utama. Trisena Mineral Utama merupakan anak usaha Toba Bara Sejahtra.

Menurut dia, perolehan kontrak tersebut dicapai saat industri batu bara belum pulih. Penandatanganan kotrak yang berlaku hingga 2019 itu dilakukan pada 1 September 2016 di Jakarta.

"Kontrak baru dengan TMU menjadikan CK sebagai kontraktor tunggal di seluruh perusahaan tambang batu bara milik Toba Bara Group," katanya, Rabu (7/9/2016).

Pada 1 April lalu, CK juga mengantongi kontrak baru dari PT Indomining yang merupakan anak usaha TOBA senilai Rp1,13 triliun setara dengan Rp82 juta. Kontrak jasa pertambangan itu berlaku hingga 2021.

Dia menyebutkan, perseroan akan memberikan layanan jasa pengupasan lapisan tanah penutup batu bara (overburden removal), serta penyewaan alat berat di tambang seluas 3.414 Hektare di Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Muara Jawa, dan Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Untuk ketiga kalinya, CK bekerjasama dengan Toba Bara milik Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya, CK telah meraup kontrak dengan PT Indomining pada April 2016, dan PT Adimitra Baratama Nusantara pada Juni 2015, dengan jangka waktu lima tahun.

"Dengan adanya kontrak dengan TMU, CK akan mengerjakan layanan jasa overburden removal milik Toba Bara Group senilai Rp6,3 triliun," kata dia.

Dia mengklaim, penunjukkan CK sebagai kontraktor tunggal Toba Bara, merupakan prestasi perseroan untuk menjaga kepercayaan konsumen. Manajemen CK berupaya tumbuh di tengah kondisi yang masih menantang saat ini.

Hingga paruh pertama tahun ini, emiten bersandi saham ABMM tersebut mengantongi pendapatan dan pendapatan jasa senilai US$279,94 juta turun 17,35% dari tahun sebelumnya US$338,72 juta. Laba bersih ABMM melesat 113% menjadi US$9,1 juta dari sebelumnya US$4,26 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper