Bisnis.com, JAKARTA - Roda bisnis emiten transportasi darat, PT Eka Sari Lorena TransportTbk. tampaknya masih tersendat. Dalam enam bulan pertama tahun ini, Lorene membukukan rugi komprehensif Rp12 miliar, berbalik dari untung Rp536,99 juta sepanjang enam bulan pertama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan Lorena yang terbit Senin, (29/8/2016), pendapatan Lorena turun 16,59% menjadi Rp59,94 miliar. Pendapatan utama Lorena dari bus antarkota antarprovinsi (AKAP) turun 21,22% menjadi Rp49,82 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari jasa operator bus TransJakarta relatif stabil di angka Rp8,79 miliar. Tahun ini, Lorena juga mendapat pemasukan baru dari bus pengumpan atau feeder sebanyak Rp1,31 miliar.
Di sisi lain, beban pendapatan langsung meningkat kendati pendapatan turun. Jumlah beban pendapatan langsung naik 7,15% menjadi Rp53,44 miliar. Kenaikan didominasi beban suku cadang sebesar 91% menjadi Rp7,68 miliar.
Di samping kenaikan beban langsung, perusahaan bersandi saham LRNA juga mencatat beban keuangan yang signifikan, yakni 132% menjadi Rp2,13 miliar. Kenaikan beban keuangan didorong kenaikan utang bank jangka pendek sebesar 62,98% menjadi Rp24,81 miliar.