Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah ditutup menguat 26 poin di level Rp13.117 pada perdagangan di akhir pekan ini, Jumat (5/8/2016).
Rupiah berakhir terapresiasi 0,20% atau 26 poin ke posisi Rp13.117 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah juga dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,16% atau 21 poin ke Rp13.122 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.087 – Rp13.130 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini sejalan dengan indeks dolar AS yang terpantau melemah 0,14% atau 0,13 poin ke level 95,63 pada pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, penguatan rupiah juga sejalan dengan penguatan mata uang negara Asia lainnya. Terlihat dolar Singapura menguat 0,0015%, ringgit Malaysia menguat 0,023%.. Begitu juga peso Filipina yang menguat 0,15%, dan dolar Hong Kong yang menguat 0,001%
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan rilis PDB Indonesia yang di atas prediksi sejumlah ekonom dan Bank Indonesia membuat rupiah mampu menguat pada perdagangan hari ini. Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan PDB Indonesia di angka 5,18% atau tertinggi sejak kuartal IV/2013.
“Sentimen rilis pertumbuhan ekonomi, dan kemungkinan karena harga minyak yang sempat naik dua hari kemarin,” kata Satrio saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (5/8/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan isu global seperti stimulus oleh BoE serta penguatan harga minyak mentah bisa menjaga sentimen apresiasi rupiah.
Penurunan imbal hasil global juga akan meminta imbal hasil SUN yang lebih rendah walaupun masih akan dibatasi risiko pelebaran defisit fiskal yang akan terjadi. Sentimen dari rilis angka pertumbuhan PDB kuartal II/2016 juga diprediksi mendorong penguatan rupiah.
Harga minyak mentah melejit pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB. Harga minyak naik hampir 3% dan kembali ke posisi di atas level US $ 40 per barel, setelah penurunan persediaan di pusat pengiriman minyak mentah berjangka AS.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,10, atau 2,7% ke US$ 41,93 per barel. Minyak mentah Brent ditutup naik US$1,19, atau 2,8%ke US$ 44,29 per barel. Adapun, berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak September melemah 0,50% atau -0,21 poin ke US$41,72 per barel pada pukul 16.00 WIB.