Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan Jumat (5/8/2016) didorong faktor global dan domestik.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan rupiah menguat hingga Kamis sore setelah sempat melemah di awal minggu. Terlihat mayoritas kurs di Asia menguat cukup signifikan menandakan adanya faktor global sebagai pendorong.
Hari ini, isu global seperti stimulus oleh BoE serta penguatan harga minyak mentah bisa menjaga sentimen apresiasi rupiah. Penurunan imbal hasil global juga akan meminta imbal hasil SUN yang lebih rendah walaupun masih akan dibatasi risiko pelebaran defisit fiskal yang akan terjadi.
Adapun, fokus hari ini akan tertuju pada rilis angka pertumbuhan PDB kuartal II/16 yang diperkirakan membaik ke 4,97% YoY dari 4,92% YoY.
“Angka tersebut diperkirakan cukup baik menjangkar reli di pasar keuangan belakangan ini. Rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya pada hari ini,” katanya dalam riset yang diterima, Jumat (5/8/2016)
Sementara itu dari global, kekecewaan terhadap harapan tambahan likuiditas global sebenarnya mulai terobati setelah BoJ menambah stimulusnya. Namun, pendorong utama kembalinya euforia likuidiatas adalah keputusan BoE memangkas suku bunga acuan serta menaikkan target pembelian aset semalam.
Imbal hasil global turun cukup drastis hingga dini hari tadi, diperkirakan berlanjut di Asia hari ini. Dalam jangka pendek penguatan dollar index bisa menekan kurs pasar negara berkembang tetapi aliran dana asing yang berangsur masuk terpicu akan meminta apresiasi terhadap dollar.