Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia optimistis rerata nilai transaksi harian pada 2020 bisa mencapai Rp30 triliun.
Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, mengatakan jika itu terwujud maka Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menjadi pasar modal terbesar di kawasan Asean.
Per Jumat (29/7/2016) rerata nilai harian di BEI sebesar Rp6,03 triliun. Menurut Tito, untuk mewujudkan target nilai transaksi Rp30 triliun per hari, maka dibutuhkan produk investasi yang kian beragam dan jumlah investor yang semakin banyak.
"Kalau transaksi kita per hari bisa tembus Rp30 triliun per hari pada 2020, maka kita terbesar di Asean. Market velocity pun harus kita dorong supaya minimal kita menyamai Singapura sehingga transaksi Rp14 triliun per hari tercapai," katanya dalam pembukaan Investor Day di Gedung BEI, Senin (1/8/2016).
Market velocity BEI baru 20%, lebih rendah dari Thailand sebesar 70% dan jauh lebih rendah dari China sebesar 350%. Market velocity ialah nilai perdagangan dalam satu bulan dibandingkan dengan kapitalisasi pasar.
Tito mengatakan dalam 10 tahun terakhir saja return IHSG tertinggi di dunia, bisa mencapai 317% dan belum termasuk dividen. Tahun ini BEI mencatatkan perkembangan yang menurutnya menarik, salah satunya frekuensi transaksi yang tembus 370.000 per hari.
Namun, dari sisi kapitalisasi pasar, BEI masih tertinggal dari Singapura.
Per Jumat (29/7/2016), rerata frekuensi harian sebanyak 246.964, sedangkan kapitalisasi pasar Rp5.615 triliun.
"Pertanyaannya adalah bagaimana kita punya produk baru dan broker yang lebih kuat," ucap Tito.