Bisnis.com, JAKARTA— Laba bersih PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sepanjang kuartal I/2016 merosot 91,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan GIAA kuartal I/2016 yang dipublikasikan Jumat (29/7/2016), perseroan mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$1,02 juta, atau merosot hingga 91,05% dibandingkan dengan pencapaian kuartal I/2015 yang senilai US$11,40 juta.
Penurunan laba tersebut seiring dengan penurunan pendapatan usaha perseroan. Sepanjang kuartal I/2016, pendapatan usaha GIAA tercatat US$855,99 juta atau turun 7,70% dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun lalu senilai US$927,33 juta.
Adapun, perinciannya terdapat penurunan pendapatan dari penerbangan berjadwal menjadi US$752 juta dari sebelumnya US$805,48 juta. Begitu juga dengan pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal yang turun 57,32% menjadi US$16,73 juta dari US$39,20 juta.
Perseroan juga mampu menurunkan beban usaha sebesar 7,33% menjadi US$849,55 juta dari US$916,74 juta. Kuartal I ini, GIAA juga mengalami untung selisih kurs senilai US$8,27 juta, sedangkan pada kuartal I/2015 justru mengalami rugi selisih kurs senilai US$18,99 juta.