Bisnis.com, JAKARTA -- Investor menyerbu cepat masuk pasar utang negara berkembang dan telah memecahkan rekor dua pekan lalu.
Menurut Bank of America Corp., aliran dana masuk bersih ke pasar obligasi negara berkembang dalam satu pekan hingga 20 Juli 2016 senilai US$4,9 miliar mencapai rekor tertinggi.
Angka itu lebih tinggi US$1 miliar dari rekor sebelumnya yang tercatat dua pekan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa terjadi migrasi besar-besaran ke kelas aset tersebut, seperti perkiraan fund managers BlackRock Inc.
BlackRock memperkirakan investor bakal berburu imbal hasil yang tinggi di pasar berisiko dibandingkan dengan membeli obligasi berimbal hasil rendah di negara maju.
Aliran dana ke pasar obligasi negara berkembang hampir sama besar dengan aliran dana ke pasar saham negara berkembang. Dana sekitar US$4,7 miliar diinvestasikan ke pasar saham negara berkembang selama satu pekan hingga 20 Juli 2016.
Mengutip data dari EPFR Global, nilai investasi masuk ini paling besar dalam 12 bulan terakhir.
Bloomberg pada Jumat (22/7/2016) melaporkan pada awal pekan ini Morgan Stanley menaikkan peringkat fixed income pasar berkembang menjadi netral dari underweight.
Menurut Morgan Stanley, fundamental ekonomi meningkat dibandingkan dengan pasar maju dan kelas aset yang memiliki total return positif secara moderat.