Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah minggu lalu di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan global dan serangkaian pertemuan yang berpotensi memicu gejolak pasar.
Indeks Standard & Poor’s 500 melemah 0,9% ke posisi 2.096,07 pada penutupan perdagangan Jumat (10/6/2016) dan telah melemah 0,15% sepanjang perdagangan minggu lalu.
Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 119,85 poin atau 0,7% ke posisi 17.865,34. Namun, indeks berhasil menguat 0,32% sepanjang perdagangan minggu lalu.
Nadia Lovell, analis pasar saham AS di J.P. Morgan Private Bank mengatakan pasar terus berjuang menghadapi gejolak ekonomi makro di AS dan global, ditambah dengan referendum di Inggris dalam waktu dekat.
"Dari sudut pandang valuasi, sangat sedikit atau tidak ada pertumbuhan laba yang diharapkan. Pasar telah benar-benar bangkit dari posisi terendah bulan Februari, sehingga investor akan melindungi laba yang mereka peroleh,” katanya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/6/2016).
Pada perdagangan Jumat, delapan dari 10 sektor industri utama indeks S&P 500 melemah. Sektor telekomunikasi menguat di tengah preferensi investor untuk saham yang lebih defensif, sedangkan sektor bahan pokok menguat tipis.
Sektor finansial membukukan penurunan dua hari terburuk dalam lima minggu terakhir. Wells Fargo & Co dan JPMorgan Chase & Co melemah lebih dari 1,4%. Sejalan dengan perbankan, saham asuransi yang melemah juga membebani sektor finansial. American International Group Inc, Prudential Financial Inc dan MetLife Inc merosot lebih dari 1,5%.