Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah pada akhir sesi I perdagangan siang ini, Rabu (8/6/2016).
Di akhir sesi I, IHSG bergerak turun sebesar 0,50% atau 24,91 poin ke 4.909,09.
Indeks sempat menguat dan bergerak di kisaran 4.908,69-4.940,10, setelah dibuka turun 0,12% atau 5,90 poin ke level 4.928,09.
Sebanyak 112 saham menguat, 138 saham melemah, dan 278 saham stagnan dari 528 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama dari sektor infrastruktur yang melemah 1,31%, sektor konsumer yang turun sebesar 0,73%, dan tambang yang melorot 0,69%.
Adapun dua sektor lainnya bergerak menguat dan satu sektor bergerak stagnan.
Pelemahan IHSG siang ini sejalan dengan pelemahan yang dialami oleh sebagian besar bursa saham di Asia akibat penurunan data ekspor China yang meningkatkan kekhawatiran akan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi global.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, sebagian besar bursa saham di Asia melemah setelah data perdagangan China menunjukkan penurunan ekspor negara dengan perdagangan terbesar dunia tersebut pada Mei.
Angka ekspor China turun sebesar 4,1% dibanding setahun sebelumnya bulan lalu, sementara impor jatuh ke tingkat paling sedikit sejak 2014.
Indeks MSCI Asia Pacific terpantau turun kurang dari 0,1% pada pukul 12.24 waktu Tokyo (10.24 WIB), sementara indeks Hang Seng bergerak melemah sebesar 0,24% atau 51,86 poin ke 21.276,38 dan indeks Shanghai Composite terperosok ke level paling rendah dalam dua minggu.
Hari ini, World Bank memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan global 2016 menjadi 2,4% dari 2,9% pada Januari.
Dari dalam negeri, pasar saat ini sedang menanti data consumer confidence.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat sebesar 0,24% atau 32 poin ke Rp13.231 per dolar AS pada pukul 12.05 WIB.