Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: IHSG Bergerak Mixed Cenderung Tertekan

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (27/5/2016) diprediksi bergerak mixed cenderung tertekan.
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Dedi Gunawan
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (27/5/2016) diprediksi bergerak mixed cenderung tertekan.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG masih menguji resistance 4.785 yang kemudian dilanjutkan deengan pengujian level resistance MA50 di level 4.820 jika berhasil terus menguat diatas 4.800.

Pergerakan hari ini diperkirakan tertahan pada resistance MA25 dimana bila terjadi pulled back pada resistance tersebut pergerakan bearish akan kembali terlihat seperti halnya Indikator stochastic yang mulai memasuki area overbought dengan penyempitan ruang gerak bullish movement-nya.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung tertekan diakhir pekan dengan kisaran 4.760-4.895 ," katanya dalam riset yang diterima, Jumat (27/5/2016).

Kemarin, IHSG terlihat optimis meskipun sempat mengalami pelemahan. IHSG ditutup menguat 11,59 poin sebesar 0,24% dilevel 4.784,56 dengan volume cenderung sepi.

Sejumlah sentimen dalam dan luar negeri turut memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Bursa Asia ditutup mayoritas berbalik menguat kecuali bursa saham di Jepang yang cenderung tertekan pasca turunnya dolar AS yang membuat nilai tukar Yen terapresiasi. Naiknya harga minyak hingga menyentuh level US$50 per barel membuat dolar AS menguat terhadap mata uang Asia dan emerging market.

Adapun, penguatan harga minyak terjadi setelah data persediaan minyak di AS turun lebih dari perkiraan.

Sementara itu, Blbursa Eropa bergerak mixed setelah dua hari reli. Rilis pertumbuhan GDP di Inggris di bawah ekspektasi, yakni lebih lambat dari periode sebelumnya menjadi tekanan pada bursa saham di Eropa.

Sentimen selanjutnya diakhir pekan cukup krusial dimana akan dirilis data GDP AS serta komentar The Fed mengenai kesehatan dan kesiapan AS menghadapi kenaikan biaya pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper