Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (23/5/2016) masih berpotensi melemah.
“Tekanan pelemahan terhadap rupiah masih akan bertahan, walaupun penguatan dolar yang tidak lagi tajam bisa mengurangi ruang depresiasi rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (23/5/2016).
Dia mengatakan dolar masih naik. walaupun laju penguatannya terus melambat. Ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate target di Juni 2016 masih menjadi dorongan yang utama.
Rangga mengatakan rupiah juga tertekan oleh pelemahan harga komoditas.
“Ketiadaan optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi ditambah ketidakpastian tax amnesty membuat daya tahan rupiah terhadap gejolak eksternal menjadi sangat berkurang dibanding sebelumnya,” kata Rangga.
Berikut kurs rupiah di pasar spot:
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
20 Mei | 13.608 | -0,32 |
19 Mei | 13.565 | -1,38 |
18 Mei | 13.380 | -0,64 |
17 Mei | 13.295 | +0,11 |
16 Mei | 13.310 | +0,11 |
Sumber: Bloomberg,2016.