Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTA SARAN MANDIRI: IHSG Berpeluang Kembali Naik di Akhir Pekan

Indeks harga saham gabungan hari ini berpeluang konsolidasi menguat didorong oleh data global.
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Dedi Gunawan
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan hari ini berpeluang konsolidasi menguat didorong oleh data global.

Hans Kwee, Direktur Investasi Saran Mandiri menyatakan setelah menguat tipis pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG masih berpeluang konsolidasi menguat di akhir pekan ini.

"IHSG berpeluang konsolidasi menguat, dengan support di level 4.830 sampai 4.803 dan resistance di level 4.877 sampai 4.900," katanya dalam riset, Jumat (29/4/2016).

Dia menjelaskan, pasar saham Amerika Serikat ditutup turun signifikan. Perekonomian AS kembali melambat pada kuartal I/2016 seiring perambatan di sektor konsumen dan berbagai bisnis mengindikasikan pertumbuhan yang tidak seimbang setelah ekspansi selama 7 tahun.

Menurutnya, laju pertumbuhan GDP hanya naik 0,5% di kuartal I atau di bawah perkiraan ekonom yang mencapai 0,7%. Ini merupakan kinerja GDP terburuk dalam 2 tahun terakhir, setelah sebelumnya ekspansi di 1,4% pada kuartal IV/2015 dan 2,0% di kuartal III/2015.

"Pertumbuhan yang lemah di awal tahun seringkali menyalahkan waktu cuaca yang buruk, sehingga masih terdapat harapan atas rebound di kuartal II," paparnya.

Data lainnya adalah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan lalu naik 9.000 menjadi 257.000. Angka tersebut sedikit lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 258.000. Kemudian, Dow Jones ditutup turun 1,15%, Nasdaq turun 1,19% dan S&P Indeks turun 0,91%.

Sementara itu, pasar saham kawasan Eropa ditutup bervariasi seiring investor mencerna laporan kinerja emiten serta keputusan Federal Reserve dan Bank of Japan, di tengah berlanjutnya rebound harga minyak mentah. Adapun, di Jerman jumlah pengangguran terus turun.

Jumlah pengangguran dilaporkan turun sebanyak 16.000 orang menjadi 2.706 juta orang pada April. Tingkat pengangguran tetap berada pada level 6.2%, level terendah semenjak reunifikasi Jerman.

Data tersebut mengindikasikan laju pertumbuhan ekonomi Jerman cukup kuat untuk mendorong para perusahaan untuk menampung sejumlah pekerja yang meningkat setelah Jerman menyerap lebih dari 1 juta imigran di tahun 2015.

Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan berencana melebarkan defisit anggaran dalam revisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016 yang rencananya diajukan Mei atau Juni mendatang.

Rencananya, defisit tersebut akan dilebarkan hingga 2,5% dari produk domestik bruto (PDB). Pelebaran defisit tersebut merupakan dampak risiko fiskal yang timbul atas kondisi tahun lalu, yaitu realisasi penerimaan pajak mengalami shortfall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper