Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang anjlok setelah Bank of Japan membuat keputusan mengejutkan dengan mempertahankan kebijakan moneter.
Indeks Topix ditutup anjlok 3,16% ke level 1.340,55 setelah sebelumnya menguat 0,89% pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 3,61% ke level 16.666,05, membalikkan penguatan sebesar 0,86% pada awal perdagangan.
Bank of Japan memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga negatif 0,1% bagi dana perbankan yang disimpan di bank tersebut dan tidak mengubah stimulus ekonomi demi mempelajari dampak kebijakan tersebut lebih lanjut.
"Investor kecewa. Sebelumnya, sebagian besar mengharapkan peningkatan pelonggaran moneter.Mereka membeli saham Jepang sebelum penutupan. Beberapa orang salah mengambil langkah pada pasar saham dan mata uang," kata Andrew Clark dari Mirabaud Asia Ltd kepada Bloomberg, Kamis (28/4/2016).
23 dari 41 ekonom yang disurvei Bloomberg pekan lalu memperkirakan BOJ akan menambah stimulus, 19 ekonon memprediksi bank sentral akan meningkatkan pembelian reksadana yang diperdagangkan di bursa, sedangkan 8 ekonom memprediksi adanya peningkatan pembelian obligasi dan delapan lainnya memproyeksikan BOJ akan kembali menurunkan suku bunga negatif.
Sektor finansial memimpin pelemahan pada 33 sektor indeks Topix yang seluruhnya melemah. Nomura Holdings Inc, perusahaan sekuritas terbesar Jepang, anjlok 10%, sedangkan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc merosot 6%.