Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak mixed dan rentan melemah.
Kemarin, IHSG kembali terkoreksi cukup dalam 64,77 poin sebesar 1,33% dilevel 4.814,09. Untuk hari ini, IHSG terlihat seakan kuat pada support MA50 yang sekaligus berdekatan dengan bullish trend line.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan peluang rebound jangka pendek tetap ada meskipun IHSG masih rentan melanjutkan pelemahan jika support MA50 dan bearish trend tadi break out dimana level pesimis pelemahan jika break out support hingga 4.725 tepat dengan golden ratio 38,2% dari wave 3 nya.
Sedangkan jika berhasil rebound pada support MA50 dan bullish trend rebound jangka pendek berada pada target 4.870. “Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG akan bergerak mixed mencoba bertahan di atas MA50 dengan range pergerakan 4.800-4.870,” katanya dalam riset, Rabu (27/4/2016).
Sejumlah faktor yang memengaruhi mulai dari bursa Asia yang kembali melemah seiring dengan penguatan nilai tukar Yen dan Treasuries AS menjelang FOMC minggu ini. Meskipun the Fed akan menyimpulkan peluang besar tidak adanya perubahan suku bunga, investor tetap mengambil langkah aman dengan mengurangi investasi pada ekuitas beresiko dan meningkatkan permintaan instrumen safe haven.
Selain itu, bursa Eropa dibuka naik untuk pertama kalinya sejak ramainya laporan kinerja emiten besar yang rilis dibawah perkiraan. Poundsterling menguat ke level tertinggi dalam 6 minggu terhadap euro karena investor menilai mengenai prospek U.K yang keluar dari Uni Eropa yang mulai naik dengan probabilitas suara sebesar 43%.
Data ekonomi yang akan menjadi fokus investor selanjutnya akan datang dari indeks aktifitas sektoral di Jepang, indeks harga impor di German dengan ekspetasi cukup positif, pertumbuhan GDP di Inggris, cadangan minyak dan pertemuan the Fed mengenai pembahasan kebijakan moneter dan kondisi ekonomi di AS saat ini.