Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah, dipimpin oleh sektor produsen baja dan perbankan, karena yen menguat dan investor menunggu pertemuan bank sentral Jepang dan Amerika Serikat.
Indeks Topix melemah 0,7% ke posisi 1.391,69 pada penutupan perdagangan. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,5 persen ke level 17.353,28. Yen menguat 0,3% ke 110,92 per dolar AS.
"Saham Jepang berada pada tingkat di mana investor dapat mengambil keuntungan. Investor lebih mudah meringankan posisi mereka sehingga kerugian besar dapat dihindari jika AS dan Jepang mengeluarkan kebijakan moneter yang tak terduga," kata Toshihiko Matsuno dari SMBC Friend Securities Co kepada Bloomberg, Selasa (26/4/2016).
Investor berharap ada tindakan dari Federal Reserve pada Rabu mendatang di Washington, sedangkan hanya ada kemungkinan sekitar 20% bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 14-15 Juni. 23 dari 41 analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan Bank of Japan akan memperluas stimulus pada tanggal 28 April. Indeks harga konsumen dan data penjualan ritel untuk bulan Maret juga akan dirilis hari Kamis di Tokyo.
Sektor perbankan menjadi penahan terbesar pada indeks hari ini, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang melemah 3,6%.
Sementara itu, Mitsubishi Motors Corp anjlok 9,6% setelah surat kabar Nikkei melaporkan perusahaan mungkin telah menerapkan tes efisiensi bahan bakar yang tidak sejalan dengan pedoman pemerintah sejak tahun 1990.