Bisnis.com, JAKARTA— Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara seri SPN-S dan SBSN PBS berbasis proyek hari ini diprediksi akan mendulang penawaran hingga Rp10 triliun-Rp15 triliun.
PT Indomitra Securities memprediksi lelang sukuk yang terdiri dari seri SPN-S 06102016 (reopening), PBS006 (reopening), PBS009 (reopening), PBS011 (reopening), dan PBS012 (reopening) hari ini berpotensi memberikan kesempatan kepada pelaku pasar serta investor untuk mendapatkan obligasi dengan imbal hasil (yield) yang menarik.
Analis Fixed Income PT Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus mengatakan lelang sukuk berpotensi mendatangkan penawaran hingga Rp10 triliun-Rp15 triliun dari target indikatif pemerintah yang senilai Rp4 triliun. Adapun, dari sisi yield juga diprediksi menarik dengan kupon yang tinggi.
“Dorongan lembaga keuangan non-bank untuk memiliki porsi obligasi, obligasi sukuk jelas salah satu pilihan. Rendahnya volatilitas, tingginya kupon, dan yield yang lebih baik dari surat utang negara (SUN) menjadi daya tarik bagi seri PBS,” katanya dalam risetnya, Selasa (19/4/2016).
Dia menilai, seri yang akan paling banyak diminati adalah seri PBS012 dengan durasi terpanjang hingga 15 November 2031. Disusul oleh PBS011 dan PBS006. Menurutnya, bukan tidak mungkin pemerintah akan mengambil lebih dari target indikatif bila yield yang diminta sesuai.
Adapun, seri SPN-S 06102016 akan jatuh tempo pada 6 Oktober 2016 ditawarkan dengan imbalan diskonto. Kemudian seri PBS006 dengan ditawarkan dengan imbalan 8,25% yang akan jatuh tempo 15 September 2020 dan PBS009 dengan imbalan 7,75% yang akan jatuh tempo pada 25 Januari 2018.
Lalu, seri PBS011 yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 menawarkan imbal hasil 8,75% dan PBS012 dengan imbal hasil 8,875%.