Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melemah karena investor menimbang dampak dari gempa bumi yang telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai raturan orang di Jepang selatan.
Indeks Topix turun 0,7% ke posisi 1.361,40 pada sesi penutupan hari ini, sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,4% ke level 16.848,03. Volume perdagangan di Topix mencapai 8,6% di bawah rata-rata satu bulan.
"Kami melihat banyak kenaikan selama tiga hari terakhir sehingga aksi profit taking akan mudah terjadi. Ada beberapa pabrik [di lokasi gempa] dan mungkin akan mempengaruhi rantai pasokan perusahaan," kata senior analis di Nomura Holdings Inc Juichi Wako kepada Bloomberg.
Gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Jepang selatan pada Kamis malam, menewaskan sedikitnya sembilan jiwa dan melukai lebih dari 750 orang. Gempa tersebut adalah gempa terkuat sejak gempa 2011 yang memicu tsunami besar dan menewaskan sekitar 16.000 orang di timur laut Jepang.
Bank dan eksportir, termasuk produsen peralatan elektronik dan perusahaan otomotif, menjadi pendorong utama pada pelemahan indeks Topix. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc melemah 1,7%, sedangkan Mizuho Financial Group Inc turun 2,6%.
Sementara itu, Ono Pharmaceutical Co melemah 7,5% setelah Citigroup Inc memangkas rating produsen obat tersebut, sedangkan Screen Holdings Co. menguat 2,3% setelah Deutsche Bank AG menaikkan rating produsen semikonduktor tersebut.