Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHTS ISSUE: Ini Rincian Emisi Saham Baru Astra Agro Lestari (AALI)

Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) berencana menerbitkan saham baru melalui rights issue maksimum 450 juta lembar dengan target perolehan dana Rp4 triliun untuk bayar utang.
Buah kelapa sawit/Ilustrasi-Bisnis
Buah kelapa sawit/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) berencana menerbitkan saham baru melalui rights issue maksimum 450 juta lembar dengan target perolehan dana Rp4 triliun untuk membayar utang.

Berdasarkan prospektus yang dirilis resmi oleh perseroan, Rabu (13/4/2016), disebutkan emiten Grup Astra itu akan melakukan penawaran umum terbatas I (PUT) kepada para pemegang saham melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Perseroan telah mendapatkan restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan saham baru dengan nominal Rp500 per lembar. Harga pelaksanaan HMETD akan ditentukan oleh dewan komisaris dan discount to theoritical ex-right price (TERP) diperkirakan maksimum sebesar 35%.

Perseroan memiliki hak untuk melakukan perubahan pada ketentuan HMETD dengan mempertimbangkan perubahan atas keadaan dan faktor-faktor lain yang dianggap sesuai. Ketentuan penerbitan HMETD dalam PUT I, termasuk harga pelaksanaan dan jumlah final dari saham yang akan ditawarkan akan diumumkan pada waktunya.

Jika pemegang saham minoritas tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham HMETD, akan terjadi dilusi kepemilikan dari 20,32% menjadi 15,80%. Rencana penggunaan dana hasil rights issue adalah untuk pelunasan dari fasilitas revolving loan yang masih berjalan.

Hingga 31 Desember 2015, pinjaman bank perseroan membengkak 74,7% sebesar Rp3,5 triliun dari Rp4,4 triliun menjadi Rp7,73 triliun. Pinjaman bank jangka pendek memang turun 58% menjadi Rp700 miliar, tetapi pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun membengkak 109,5% menjadi Rp1,32 triliun.

Lonjakan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo itu terjadi lantaran sebagian besar utang perseroan jangka panjang memang memasuki masa jatuh tempo. Selain itu, pinjaman bank jangka panjang juga melesat 168,3% menjadi Rp5,7 triliun.

Sebelumnya, Direktur Keuangan AALI Rudy Chen, menjelaskan dana hasil rights issue akan digunakan untuk melunasi 57% utang berdenominasi dolar Amerika Serikat dan menekan debt to equity ratio (DER) perseroan ke level 0,3 kali.

Total utang AALI mencapai US$564 juta, sebesar US$507 juta atau hampir 90% merupakan pinjaman dalam denominasi dolar AS. Targetnya, rights issue dapat mengantongi dana US$290 juta, sehingga utang AALI tersisa US$274 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper