Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Investor Baru, BEI Semarang Gandeng 2 Kampus

Bursa Efek Indonesia Semarang tahun ini menggandeng dua kampus untuk menjalin kerja sama dalam penyediaan Gerai Investasi guna memacu pertumbuhan investor baru di wilayah setempat.
Beberapa pialang berjalan di Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta
Beberapa pialang berjalan di Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, SEMARANG - Bursa Efek Indonesia Semarang tahun ini menggandeng dua kampus untuk menjalin kerja sama dalam penyediaan Gerai Investasi guna memacu pertumbuhan investor baru di wilayah setempat.

Kepala Kantor BEI Perwakilan Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi mengatakan perolehan investor baru pada tahun lalu mencapai 4.000 orang atau memenuhi target yang dipatok pada 2015.

Stephanus, yang akrab disapa Cahyo, menambahkan saat ini ada sekitar 12-an kampus yang telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan BEI Semarang untuk membuka Gerai Investasi.

“Tahun ini, ada dua kampus yang telah menyetujui MoU yakni Universitas Pekalongan dan Universitas PGRI Semarang. Setelah kerja sama, boleh dibuka Gerai Investasi,” terangnya saat ditemui Bisnis, Selasa (12/4/2016).

Dengan adanya kerja sama dengan pihak kampus, pihaknya menargetkan pertumbuhan investor baru tahun ini diangka 20.000 orang atau naik 400% dibandingkan perolehan investor tahun lalu.

Cahyo mengatakan investor di pasar modal saat ini terbilang sangat sedikit. Oleh sebab itu, sosialisasi pasar modal terus digiatkan di sejumlah daerah dengan sasaran mahasiswa dan masyarakat umum.

Selain itu, target adanya investor baru sebanyak 20.000 orang diharapkan bisa tercapai dengan adanya program Yuk Nabung Saham. Data BEI Semarang, menyebutkan jumlah investor yang sudah melakukan transaksi perdagangan di pasar saham sebanyak 20.000 orang. Bila target terpenuhi hingga akhir tahun, investor di pasar modal untuk wilayah Jawa Tengah mencapai 40.000 orang.

Menurutnya, untuk mencapai target investor baru tersebut, BEI akan memacu kegiatan yang diperkirakan mencapai 200-an kegiatan di sejumlah daerah, melalui Program Yuk Nabung Saham.

Selama ini pemahaman masyarakat tempat menyimpan uang terbaik adalah di bank. Melalui sosialisasi, tutur dia, masyarakat bisa memahami bahwa berinvestasi juga bisa dilakukan melalui saham dan reksa dana.

"Nominal dana yang dibutuhkan untuk pembelian saham juga tidak mencapai jutaan. Masyarakat sudah bisa membeli dengan harga Rp100.000, begitu pula dengan produk reksa dana," ujarnya.

Di sisi lain, dia mengatakan BEI masih terus menjajaki peluang agar terdapat perusahaan dari Jateng yang bisa melakukan penawaran saham perdana. Meskipun demikian, belum ada perusahaan yang secara khusus menyatakan minatnya untuk melantai di BEI pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper