Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fed Minutes Dinanti, Bursa Saham AS Ditutup Melemah

Indeks Standard & Poors 500 anljok 1% ke level 2.045,17 pada penutupan pasar. Sementara itu, indeks DowBursa saham Amerika Serikat ditutup melemah menyusul meningkatnya kekhawatiran akan melemahnya pertumbuhan global yang lebih dalam.n Jones Industrial Average turun 0,8% atau 133,68 poin ke posisi 17.603,32.
Bursa AS./Reuters
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah menyusul meningkatnya kekhawatiran akan melemahnya pertumbuhan global yang lebih dalam.

Indeks Standard & Poor’s 500 anljok 1% ke level 2.045,17 pada penutupan pasar. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,8% atau 133,68 poin ke posisi 17.603,32.

Reli yang mengangkat indeks S&P 500 sebanyak 13% dari level terendah dalam 22 bulan terakhir pada bulan Februari telah mulai kehilangan momentum karena investor masih menimbang apakah bank sentral dapat menangkis pelemahan ekonomi global atau tidak. Sementara itu, investor juga menunggu notulensi rapat the Fed (Fed minutes) yang rencananya akan dirilis Kamis mendatang.

“Kita sedang mengulur waktu, dan saat ini keadaan diperburuk oleh reli pada yen Jepang. Kita juga menunggu rilis the Fed minutes besok yang diharapkan akan bersikap sangat dovish,” kata Michael Block dari Thino Trading Partners LLC kepada Bloomberg.

Data hari ini menunjukkan aktivitas di industri jasa meningkat pada bulan Maret, menandakan bahwa ekonomi sedang membaik. Sdementara itu, defisit perdagangan AS melebar pada bulan Februari ke level tertinggi selama enam bulan terakhir karena peningkatan impor lebih tinggi daripada ekspor.

Seluruh sektor pada indeks S&P 500 turun, dipimpin oleh sektor finansial dan kesehatan dengan penurunan masing-masing sebesar 1,2%, sedangkan sektor industri turun 0,6%.

Saham sektor perbankan jurun paling dalam sejak 8 Maret di tengah spekulasi bahwa suku bunga yang rendah akan terus membebani pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper