Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Grup Saratoga Naik 48%

-PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 48% menjadi Rp923 miliar sepanjang 2015.
Logo Saratoga
Logo Saratoga

Bisnis.com, JAKARTA--PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 48% menjadi Rp923 miliar sepanjang 2015.

Presiden Direktur Saratoga, Michael W.P.Soeryadjaya mengatakan kondisi perekonomian domestik yang cukup dinamis dan penurunan harga komoditas membayangi kinerja pada tahun lalu.

Kondisi itu memangkas laba bersih dari entitas yang dicatat dengan metode ekuitas dari Rp764 miliar menjadi Rp477 miliar. Perusahaan juga mengalami kerugian kurs sebesar Rp272 milliar dan peningkatan beban bunga sebesar Rp91 miliar.

"Melalui strategi yang terukur dan prudent, Saratoga membukukan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar 48% menjadi Rp923 miliar. Kenaikan laba terutama didorong oleh realisasi dari valuasi investasi sebesar Rp1,1 triliun dari PT Merdeka Copper Gold Tbk. yang telah menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3).

Direktur Keuangan Saratoga Jerry Ngo menambahkan, sumber pendapatan selama 2015 juga berasal dari pendapatan dividen empat perusahaan investasi, yakni Adaro, MPM, TWU, dan NRC sebesar Rp191 miliar.

Di sektor konsumer, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp16,6 triliun atau naik 4,4% dibandingkan pencapaian 2014. Pertumbuhan pendapatan itu ditopang oleh dua segmen bisnis, yakni segmen distribusi dan ritel kendaraan, serta segmen suku cadang kendaraan. Kontribusi pendapatan MPMX terhadap pendapatan grup mencapai 86%.

Sementara itu, di sektor infrastruktur, pendapatan Saratoga ditopang oleh kinerja PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG). Tahun lalu, TBIG mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,42triliun dan EBITDA Rp2,91 triliun. Saat ini, TBIG memiliki 19.796 penyewaan dan 12.389 site telekomunikasi.

"Perusahaan berhasil mengelola pendanaan dengan kuat melalui penerbitan obligasi dolar Amerika Serikat dan pinjaman perbankan. TBIG juga tercatat sebagai perusahaan Indonesia yang berhasil menerbitkan obligasi dolar bertenor 7 tahun dengan kupon terendah," Jerry.

Selain TBIG,  pendapatan Saratoga dari sektor infrastruktur juga bersumber dari PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Pada 2015, LMS menyelesaikan proyek tol Cikopo-Palimanan(Cipali) sepanjang 116,75 KM.
 
Pendapatan dari sektor sumber daya alam dikontribusikan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA). Sejak 19 Juni 2015, MDKA mencatatkan sahamnya di BEI dan pada awal 2016 memperoleh pinjaman senilai US$130 juta dari sindikasi tiga bank. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengembangan proyek mineral emas dan perak di wilayah Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pada 2015, Sumatra Copper & Gold mencetak emas pertama di proyek Emas Tembang. Proyek itu merupakan proyek unggulan perusahaan yang terletak di Sumatera Tengah. Sumatera Copper & Gold merupakan produsen emas yang terdaftar di ASX dengan proyek-proyek yang terletak di beberapa lokasi di Sumatera, Indonesia.

Terakhir, pendapatan Saratoga berasal dari emiten pertambangan batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO). Kendati terdapat tantangan di pasar batu bara, ADRO dinilai membukukan keunggulan operasional dan ketahanan kinerja keuangan.

Buktinya, pada 2015, Adaro membukukan laba bersih sebesar US$151 juta dan berhasil menurunkan biaya tunai batu bara sebesar US$27,98 per ton. Adaro pun mampu menjaga saldo kas sebesar US$702 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper