Bisnis.com, JAKARTA - Pelonggaran moneter dan pelemahan dolar AS memperpanjang reli rupiah berdasarkan Jisdor menjadi 4 pekan.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 118 poin atau 0,9% ke Rp13.048 per dolar AS pada Jumat (18/3/2016).
Rentetan pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia membuat Jisdor menguat 4 pekan berturut-turut dan terapresiasi dalam 8 dari 9 minggu terakhir. Pekan ini, Jisdor terapresiasi 0,3% atau 39 poin.
“Masih dipicu cerita yang sama. Pelemahan dolar, naiknya harga minyak dan pemangkasan BI Rate yang berpotensi memperbaiki prospek pertumbuhan ekonomi 2016,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas pada Jumat (18/3/2016).
Indeks dolar AS pagi tadi ditutup jatuh 1,18% ke level 94,760 atau level terlemah sejak Oktober 2015, sebelum The Fed menaikkan suku bunga acuan. Harga minyak WTI bergerak menguat 0,15% ke US$40,26 per barel setelah kemarin untuk pertama kalinya ditutup di atas US$40 per barel pada 2016.
Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Monter Bank Indonesia, Juda Agung memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,1% pada kuartal I/2016.
Belanja pemerintah menjadi pendorong utama ekonomi Indonesia tumbuh lebih pesat pada 3 bulan pertama tahun ini dibandingkan pertumbuhan 5,04% pada kuartal IV/2015.
“ini cepat sekali belanja pemerintah, ini salah satu penopang, sumber di kuartal I tahun ini,” ucap Juda seperti dikutip bisnis.com, Kamis (17/3/2016).
Bank Indonesia kemarin menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6,75%. BI melanjutkan langkah pelonggaran moneter setelah bulan lalu menurunkan BI Rate dari 7,25% menjadi 7% dan menurunkan giro wajib minimum sebesar 100 bps.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
18 Maret | Rp13.048 |
17 Maret | Rp13.166 |
16 Maret | Rp13.169 |
15 Maret | Rp13.087 |
14 Maret | Rp13.020 |
Sumber: Bank Indonesia