Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah berdasarkan Jisdor terapresiasi pada Selasa (1/3/016) menjelang rilis data inflasi Februari.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 28 poin atau 0,21% ke Rp13.367 per dolar AS, telah terapresiasi selama 4 hari beruntun.
Namun, rupiah berfluktuasi antara Rp13.353—Rp13.389 per dolar AS di pasar spot. Mata uang Garuda diperdagangkan melemah 4 poin atau 0,03% ke Rp13.379 per dolar AS pada pukul 10.07 WIB.
Pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh ekspektasi pasar atas pergerakan harga sepanjang Februari. Konsensus ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan laju inflasi meningkat dari 4,14% year on year pada Januari menjadi 4,36% year on year pada Februari.
“Inflasi Februari diperkirakan naik ke kisaran 4,35% YoY. Ekspektasi pemangkasan BI rate bisa sedikit berkurang, apalagi melihat pemerintah yang masih enggan menurunkan harga premium,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Pemerintah kemarin mengumumkan penurunan harga BBM jenis Pertamax dan Pertalite. Pertamax turun Rp200 per liter menjadi Rp7.950 per liter, sedangkan Pertalite turun Rp100 per liter menjadi Rp7.500 per liter. Adapun harga premium dan biosolar dipertahankan.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
1 Maret | Rp13.367 |
29 Februari | Rp13.395 |
26 Februari | Rp13.400 |
25 Februari | Rp13.416 |
24 Februari | Rp13.446 |
Sumber: Bank Indonesia