Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak yang stabil di atas US$30 per barel mendorong rupiah mendekati level terkuat dalam 8 bulan.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah hari ini, Jumat (26/2/2016), menguat 31 poin atau 0,23% ke Rp13.382 per dolar AS.
Rupiah pekan ini menguat 127 poin atau 0,94%, setelah minggu lalu terkoreksi 0,14%. Mata uang Garuda kembali ke tren penguatan, terapresiasi dalam 6 dari 7 pekan terakhir.
Harga minyak yang stabil menjadi kunci rupiah menguat mendekati titik terkuat 8 bulan yang dicetak 15 Februari 2016 di level Rp13.379 per dolar AS.
Harga minyak pekan ini telah menguat hampir 5% dan stabil bergerak di atas US$30 per barel setelah 3 minggu beruntun mencatatkan pelemahan.
Pergerakan rupiah juga ditopang oleh tekanan yang reda di pasar obligasi pemerintah. Data Bloomberg menunjukkan yield SUN bertenor 10 tahun turun 1 bps ke 8,239% pada pukul 16.27 WIB setelah naik hampir 30 bps dalam 5 hari sebelumnya.
“Harga minyak yang naik dalam dua hari terakhir berkontribusi terhadap rupiah yang stabil walaupun di sisi lain ketidakpastian dari intervensi pemerintah di sektor perbankan belum sepenuhnya hilang,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Investor asing hari ini kembali masuk ke bursa saham Jakarta, mencatatkan net buy Rp152,92 miliar setelah dua hari melakukan aksi jual
Indeks sektor finansial akhirnya rebound signifikan setelah seminggu tertekan sentimen negatif wacana pemerintah menekan bunga kredit ke single digit.
Spekulasi investor soal intervensi pemerintah di bisnis perbankan membuat indeks sektor finansial tergelincir 5,34% dalam 5 hari sebelum hari ini berhasil naik 1,94%.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
26/2/2016 | 13.382 | +0,23% |
25/2/2016 | 13.413 | -0,01% |
24/2/2016 | 13.412 | +0,12% |
23/2/2016 | 13.428 | +0,08% |
22/2/2016 | 13.439 | +0,52% |
Sumber: Bloomberg