Bisnis.com, JAKARTA- Jisdor meneruskan penguatan pada Jumat (26/2/2016) ditopang oleh stabilitas harga minyak dan meredanya tekanan di pasar obligasi.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 16 poin atau 0,12% ke Rp13.400 per dolar AS. Jisdor terapresiasi 1,1% dalam sepekan, mengembalikan tren positif setelah minggu lalu terkoreksi 0,58%.
Rupiah konsisten menguat di pasar spot, bergerak menguat 13 poin atau 0,1% ke Rp13.400 per dolar AS di pasar spot.
Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan stabilitas harga minyak mengembalikan rupiah ke tren positif setelah sempat terganggu isu intervensi rupiah di sektor perbankan.
Harga minyak WTI ditutup menguat dalam dua hari berturut-turut dan telah bertahan di atas US$30 per barel selama 2 minggu. Kontrak minyak standar Amerika Serikat tersebut diperdagangkan melemah 0,6% ke US$32,87 per barel pada pukul 09.40 WIB.
Rupiah juga terbantu oleh meredanya tekanan dari potensi kenaikan defisit anggaran terhadap pergerakan obligasi pemerintah. Data Bloomberg menunjukkan yield SUN bertenor 10 tahun kemarin hanya naik 1 bps setelah tertekan 31 bps dalam 2 minggu terakhir.
“Hari ini, ditunggu data pertumbuhan M1 dan M2 sepanjang Januari. Data ini penting karena berkorelasi dengan pertumbuhan kredit dan PDB. Rupiah berpeluang mengembalikan tren penguatan,” kata Rangga.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
26 Februari | Rp13.400 |
25 Februari | Rp13.416 |
24 Februari | Rp13.446 |
23 Februari | Rp13.397 |
22 Februari | Rp13.460 |
Sumber: Bank Indonesia