Bisnis.com, JAKARTA - Jisdor melemah 49 poin pada Rabu (24/2/2016) mengikuti pergerakan rupiah di pasar spot yang tertekan penguatan dolar dan penurunan harga minyak.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 49 poin atau 0,37% ke Rp13.446 per dolar AS.
Rupiah juga tertekan di pasar spot, melemah 15 poin atau 0,11% ke Rp13.443 per dolar AS pada pukul 10.12 WIB.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan depresiasi euro dan poundsterling membuat dolar terus menguat hingga menekan pergerakan kurs emerging market, termasuk rupiah.
Penurunan tajam harga minyak yang menekan peregerakan harga komoditas juga berdampak negetif pada kurs rupiah. Harga WTI kemarin turun 4,55% pada penutupan dan bergerak melemah 1,76% ke US$31,31 per barel pada pukul 10.12 WIB.
Indeks dolar, yang telah tiga hari bergerak menguat, naik 0,01% ke level 97,49 pada pukul 10.04 WIB. Poundsterling bergerak melemah 0,28% ke 1,3983 per dolar AS, untuk pertama kalinya turun ke bawah 1,4 sejak 2009. Euro melemah 0,02% ke 1,1018 per dolar AS.
Rangga juga menyorot ketidakpastian soal rencana pemerintah menekan bunga kredit sebagai faktor yang menekan peregakan rupiah. “Walaupun bermaksud memacu pertumbuhan, intervensi pemerintah dibaca sebagai sumber ketidakpastian baru sekaligus tambahan sentimen negatif oleh investor."
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
24 Februari | Rp13.446 |
23 Februari | Rp13.397 |
22 Februari | Rp13.460 |
19 Februari | Rp13.549 |
18 Februari | Rp13.479 |
Sumber: Bank Indonesia