Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Investor Spekulasi Bullish, WTI dan Brent Teruskan Penguatan

Kontrak Brent diperdagangkan menguat 1,92% ke US$34 per barel pada pukul 04.06 WIB di bursa komoditas London, bergerak fluktuatif antara harga US$32,67US$34,05 per barel.
Harga minyak mentah lanjutkan penguatan./JIBI
Harga minyak mentah lanjutkan penguatan./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Spekulasi bullish investor di Amerika Serikat mendorong harga minyak menguat terbatas meneruskan kenaikan tajam di akhir pekan lalu.

Pergerakan harga minyak WTI berakhir menguat 1,09% ke US$29,76 per barel di penutupan perdagangan elektronik pada pukul 12.59 WIB. Bursa komoditas New York hari ini tutup dalam perayaan Hari Presiden di Amerika Serikat.

Kontrak Brent diperdagangkan menguat 1,92% ke US$34 per barel pada pukul 04.06 WIB di bursa komoditas London, bergerak fluktuatif antara harga US$32,67—US$34,05 per barel.

Sentimen positif mendorong harga minyak melanjutkan penguatan lebih dari 10% pada akhir pekan lalu ditopang oleh peningkatan jumlah investor yang berspekulasi harga minyak akan bergerak naik ke level tertinggi 3 bulan.

Investor yang mengambil posisi long dalam perdagagangan WTI meningkat 1.152 kontrak menjadi 302.384 kontrak. Di sisi lain, posisi short yang menandakan spekulasi harga akan turun merosot 2,1%.

“Kelebihan suplai akan menurun tajam dalam setahun ke depan. Perkembangan suplai dan permintaan berarti pasar akan menghindari stok menyentuh level maksimal,” kata Andy Sommer dari Axpo Trading di Swiss kepada Bloomberg.

Sementara itu, Iran merealisasikan ekspor minyak mentah perdana setelah sanski berakhir. Pemerintah Iran menyatakan kapal tanki miliki Total tujuan Prancis mulai menaikkan muatan pada Minggu, sedangkan kapal tanki asal China dan Spanyol dijadwalkan tiba pada hari yang sama.

Total, Compania Espanola de Petroleos asal Spanyol, dan Lukoil PJSC asal Rusia telah menjadwalkan pelayaran kapal tanki minyak mentah dari Pulau Kharg di Iran dengan tujuan Eropa.

Pergerakan harga minyak minggu lalu tertekan spekulasi surplus global masih akan bertahan hingga 2015 setelah stok minyak mentah AS naik mendekati rekor terbanyak histors. Pekan sebelumnya, kabar rencana pertemuan antara OPEC dan negara produsen minyak non-OPEC mendongkrak harga minyak hingga US$32 per barel.

Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei mengatakan produsen minyak siap bekerja sama, tetapi tidak akan memangkas hasil produksi kecuali seluruh negara produsen minyak ikut serta.

“Harga sudah tidak wajar. Saya tidak mengatakan untuk beberapa produsen saja, tetapi untuk semua produsen. Investor yang telah mengucurkan dana secara alami enggan memangkas produksi sendirian tanpa kerja sama menyeluruh dari seluruh produsen,” kata Al Mazrouei, pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper