Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EMERGING MARKETS: Indeks MSCI Jatuh 2,4%, Premi Obligasi Memuncak

Indeks MSCI Emerging Markets jatuh 2,4% pada Kamis (11/2/2016) ke level 713,04. Seluruh sektor tertekan dengan pelemahan terdalam terjadi sektor energi dan finansial
Bursa emerging market anjlok. /Reuters.
Bursa emerging market anjlok. /Reuters.

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi cari aman investor membuat indeks emerging markets merosot tajam dan mendorong premi obligasi negara berkembang ke level tertinggi sejak 2009.

Indeks MSCI Emerging Markets jatuh 2,4% pada Kamis (11/2/2016) ke level 713,04. Seluruh sektor tertekan dengan pelemahan terdalam terjadi sektor energi dan finansial. 

Indeks yang mengukur pergerakan saham di negara berkembang tersebut telah merosot 10% sejak pergantian tahun. Valuasi saham-saham di emerging markets kini berkisar 10,5 kali dari proyeksi pendapatan atau 26% lebih murah dibandingkan pasar negara maju.

“Kami menghadapi badai global di pasar finansial yang menyerupai krisis finansial pada 2008. Ada kepanikan di pasar global karena ekonomi global tidak kunjung pulih bahkan setelah penerapan suku bunga 0% berlangsung 8 tahun,” kata Bernd Berg dari Societe Generale di London kepada Bloomberg.

Hang Seng China Enterprises Index, yang mengukur pergerakan saham perusahaan China yang dual listing di Hong Kong, anjlok 4,9% ke level terendah sejak 2009 di hari perdagangan pertama setelah libur panjang tahun baru imlek.

Kepanikan investor juga menekan pergerakan obligasi pemerintah negara berkembang di pasar sekunder. JPMorgan Chase menyatakan indeks yang mengukur permintaan premi investor atas pembelian obligasi emerging market atas US-Treasury ada di level tertinggi sejak 2009, naik 8 bps ke 502.

Indeks yang mengukur pergerakan 20 kurs negara berkembang turun 0,4%, melemah dua hari berturut-turut. Rubel terdepresiasi 1,2% mengikuti penurunan 2,5% pada Brent di penutupan perdagangan. Peso Argentina merosot paling tajam dengan pelemahan 3,1%, diikuti oleh real Brazil yang melemah 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper