Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Serahkan Kajian Batas Bawah Fee Broker ke APEI

Otoritas Jasa Keuangan menyerahkan kajian batas minimal fee broker kepada konsesi Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia. Pasalnya, pembatasan fee oleh regulator bertentangan dengan aturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).nn
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida. /Antara-Puspa Perwitasari
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida. /Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan menyerahkan kajian batas minimal fee broker kepada konsesi Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia. Pasalnya, pembatasan fee oleh regulator bertentangan dengan aturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan kinerja pasar modal yang anjlok 12,13% tertekan gejolak global pada 2015 membuat kinerja sebagian sekuritas ikut melorot.

"Kita harapkan resistensinya ada sehingga perusahaan efek bisa bertahan. Saat kondisi 2016 lebih baik, mereka juga bisa naik," ujarnya, Kamis (11/2/2016).

Masalah banting-bantingan fee broker, regulator menyerahkan sepenuhnya kepada APEI untuk menyusun kesepakatan bersama dengan para pelaku industri.

"APEI mudah-mudahan bisa mengatur ini bersama-sama dengan anggotanya sehingga fee itu merupakan fee wajar yang dikenakan industri. Kemudian bisa menghidupi dan mencakup biaya perusahaan efek dan tidak terlalu besar terhadap investor," tutur Nurhaida.

Nurhaida menjelaskan OJK tidak dapat mengatur batas minimum fee broker karena akan terbentur aturan KPPU. Di negara lain pun, batas bawah fee broker tidak diatur oleh regulator.

"Broker yang mengenakan fee rendah tidak bisa ditindak. Tetapi kalau karena fee rendah, mereka merugi, kemudian mencari income lain yang tidak sesuai ketentuan, itu yang ditindak," tegasnya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Susy Meilina mengatakan perusahaan efek di Tanah Air juga meresahkan "perang" komisi atau fee yang ditetapkan perusahaan efek dalam bisnis penjaminan emisi obligasi korporasi. Pasalnya, dari batas normal 2%, ada sekuritas yang menetapkan komisi hanya 0,05%.

Penurunan fee tersebut diduga sengaja dilakukan karena mendapat mandat dari investor yang ingin memiliki portofolio obligasi korporasi tertentu. "Kalau broker yang murni mau melakukan underwriting, enggak masuk biayanya. Fee 5 basis poin itu tidak masuk akal dan harus diatur batas bawahnya," tegasnya.

Untuk fee transaksi saham, APEI mengajukan kisaran 0,3%-0,125% sebagai batas minimal. Batas tersebut merujuk pada rekomendasi PricewaterhouseCoopers (PwC) dan akan diajukan kepada BEI dan OJK.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper