Bisnis.com, JAKARTA - Indeks emerging markets terkoreksi setelah melaju pada akhir pekan lalu, tertekan harga minyak di saat mayoritas bursa Asia tutup.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,7% pada Senin (8/2/2016) ke level 734,13. Penurunan terjadi pada seluruh sektor dipimpin oleh saham emiten energi yang merosot tajam tertekan harga minyak.
Minyak WTI sempat jatuh ke bawah US$30 per barel dalam perdagangan intraday mengikuti penurunan tajam di bursa saham dan dibayangi kegagalan Venezuela mencapai kesepakatan konkret dengan negara OPEC soal pembicaraan pemangkasan produksi.
“Volatilitas di pasar saham menunjukkan kita tidak bisa terlalu santai, tidak ada yang tahu ke mana harga minyak akan bergerak,” kata Simon Quijano-Evans dari Commerzbank di London kepada Bloomberg.
Saham-saham di emerging markets telah tergelincir 7,6% sejak pergantian tahun mengikuti penurunan tajam harga minyak, perlambatan ekonomi global dan tertekan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.
Di pasar valas, rubel Rusia memimpin depresiasi kurs negara berkembang terhadap dolar AS. Rubel merosot 1,4%, diikuti oleh lira Turki yang melemah 1%. Tekanan terhadap mata uang Turki muncul setelah kabar rencana negara tersebut ikut serta dalam konflik militer di Suriah.