Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Dow Jones dan S&P meneruskan penguatan. Dolar yang semakin tertekan memicu kenaikan harga komoditas sekaligus meningkatkan ekspektasi atas pendapatan perusahaan multinasional Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones menguat 79,92 poin atau 0,49% ke level 16.416,58 pada akhir perdagangan Kamis (4/2/2016), sedangkan indeks Standard & Poor’s naik 0,15% atau 2,92 poin ke level 1.915,45.
Saham emiten pertambangan memimpin penguatan indeks Wall Street. Freeport-McMoran yang mengandalkan pertambangan tembaga melonjak 17,94%, sedangkan produsen alumunium Alcoa naik melesat 10,07%.
Penguatan tajam harga saham-saham pertambangan dipicu oleh pelemahan tajam dolar AS dalam dua hari terakhir setelah data-data ekonomi memicu spekulasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada 2016.
Indeks dolar AS merosot 0,8% ke level 96,509 pada pukul 04.13 WIB, setelah pekan lalu sempat bergerak di level 100. Data ekonomi yang dirilis pekan ini antara lain adalah produktivitas pekerja AS yang anjlok 3% pada kuartal IV/2015 dan pengajuan tunjangan pengangguran yang naik 8.000 aplikasi menjadi 285.000 aplikasi pada akhir Januari.
Dolar yang melemah juga mendorong saham perusahaan-perusahaan multinasional seperti General Electric yang menguat 1,78% dan Caterpillar yang naik 4%.. Adapun prospek kinerja ekonomi yang suram menekan saham konsumer seperti Kohl’s yang jatuh 18,8%.