Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah melanjutkan penguatannya pada hari ini, Kamis (4/2/2016).
Patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak April 2016 pk. 09.35 WIB menguat 0,83% ke US$34,14 per barel. Kemarin, WTI ditutup menguat 7,12% ke US$33,86/barel.
Patokan Eropa, minyak Brent di London kontrak April 2016 naik 0,80% ke US$35,32 per barel. Kemarin, Brent ditutup menguat 7,09% ke US$35,04/barel.
“Harga minyak mentah menguat tajam setelah sempat terkoreksi. Ketidakpastian mengenai keputusan OPEC terhadap jumlah produksinya membuat volatilitas harga minyak mentah sangat tinggi," kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (4/2/2016).
Bagaimana pergerakan harga minyak selanjutnya? Ikuti lajunya secara live.
WTI menguat 0,87% ke US$32,56/barel
WTI menguat 0,59% ke US$32,47/barel/
Minyak melanjutkan relinya disaat indeks dolar AS melemah dan menguatnya harga komoditas.
Enam negara anggota OPEC dan dua anggota nonOPEC akan menghadiri pertemuan luar biasa.
"Setidaknya satu lagi perjalanan sebelum kita akan melihat stabilisasi," kata Angus Nicholson, Analis IG Ltd di Melbourne seperti dikutip Bloomberg, Kamis (4/2/2016).
Harga minyak dunia melonjak pada Rabu atau Kamis pagi WIB, didukung spekulasi terbaru tentang potensi pemotongan produksi global yang dibayangi kenaikan persediaan minyak mentah AS.
Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan bahwa beberapa reli itu akibat pelemahan dalam dolar, yang jatuh menyusul sebuah laporan yang kurang sesuai denfgan yang diharapkan dari sektor jasa AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi AS, sebagai konsumen minyak mentah terbesar di dunia.
"Tapi saya pikir lebih dari itu, karena pengumuman Ekuador yang mungkin terjadi pertemuan khusus OPEC pada Februari dan pasar telah bergerak karena harapan bahwa OPEC akan mengurangi produksinya," kata Lipow seperti dikutip Antara, Kamis (4/2/2016).
Sejak pekan lalu pasar telah berbicara jika Rusia dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dapat bertemu untuk membahas pemotongan produksi guna mengatasi kelebihan pasokan global yang telah mendorong harga jatuh ke posisi terendah 12 tahun.
Spekulasi memudar minggu ini tetapi dihidupkan kembali oleh komentar dari Ekuador, kata Lipow.