Bisnis.com, SURABAYA— PT Danareksa Investment Management (DIM) mengemukakan harga produk investasi reksa dana pendapatan tetapnya tumbuh sebesar 4% - 5% sepanjang Januari 2016.
Direktur Investasi DIM Marsangap P. Tamba menjelaskan sejauh ini reksa dana pendapatan tetap terus menjadi prioritas bisnis perseroan. Sejalan dengan kenaikan tersebut, DIM melanjutkan pantauannya untuk melihat potensi penaikan yang lebih tinggi.
“Kami masih lihat apakah harganya masih bisa naik lagi atau tidak karena 4% sampai 5% itu sudah cepat naiknya,” ucapnya di sela acara tinjauan awal tahun DIM, di Surabaya, Rabu (3/2/2016).
Marsangap mengatakan sempat mengalami periode harap cemas atas pergerakan obligasi. Manakala inflasi menunjukkan gejala stabil atau turun, suku bunga juga diharapkan turun tetapi harga obligasi sempat tak kunjung naik.
Ternyata kenaikan baru terjadi pada Januari 2016 dan lajunya terbilang cepat. Menurutnya, hal ini mencerminkan karakter investor di dalam negeri. Manakala tahu produk tertentu prospeknya bagus maka akan berbondong-bondong menggarapnya.
“Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah itu memengaruhi obligasi, tetapi yang paling sensitif adalah suku bunga,” ucap dia.
Terdapat sejumlah produk DIM yang diyakini prospektif pada tahun ini yaitu Danareksa Melati Pendapatan Utama, Danareksa Anggrek Fleksibel, Danareksa Mawar Konsumen 10, dan Danareksa Mawar Rotasi Strategis.