Bisnis.com, JAKARTA - Indeks bursa emerging markets merosot bersama harga minyak. Ringgit anjlok setelah terdepresiasi tajam terseret kontroversi 1MDB.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 1,9% ke level 728,71 terseret pelemahan di seluruh sektor industri. Saham-saham anggota indeks tersebut diperdagangkan dengan tingkat PER 10,7 kali atau sekitar 28% lebih murah dari valuasi negara maju.
Saham-saham di negara berkembang merosot seiring dengan pudarnya optimisme dari langkah bank sentral Eropa dan Jepang meningkatkan stimulus moneter. Tekanan juga muncul dari harga minyak yang terkoreksi tajam.
Minyak WTI kembali diperdagangkan di bawah US$30 per barel, turun 6,04% ke US$29,71 per barel pada pukul 04.59 WIB. Indeks komoditas Bloomberg turun 1,5% ke titik terendah dalam sepekan.
Indeks Shanghai bertahan menguat 2,26% ditopang oleh suntikan modal dari bank sentral ke pasar finansial menjaga tekanan konversi likuiditas menjelang libur panjang tahun baru Imlek.
Ringgit Malaysia jatuh 1,3% setelah terapresiasi tajam dalam beberapa hari terakhir. Penurunan tersebut dipicu oleh keputusan Kejaksaan Agung Swiss membuka penyelidikan atas kasus pencucian uang menggunakan 1Malaysia Development Bhd yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Najib pekan lalu telah dibebaskan dari tuduhan korupsi oleh otoritas Malaysia. Namun, kemarin Singapura menyita rekening bank yang diduga terkait dengan tindakan pencucian uang melalui 1MDB.