Bisnis.com, JAKARTA - Kurs Jisdor meneruskan penguatan pada Selasa (2/2/2016) di saat aliran dana masuk ke Indonesia membuat rupiah semakin terapresiasi di pasar spot.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menguat 78 poin atau terapresiasi 0,57% ke Rp13.621 per dolar AS atau level terkuat sejak 22 Desember 2015.
Rupiah bertahan menguat di pasar spot, terapresaisi 12 poin atau 0,09% ke Rp13.620 per dolar AS pada pukul 10.02 WIB.
Tingkat inflasi yang rendah membuat aset berdenominasi rupiah menarik bagi investor global apalagi di tengah harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Indonesia.
Imbal hasil SUN bertenor 10 tahun cenderung stagnan di level 8,091% pada pukul 10.01 WIB setelah merosot 29 basis poin dalam 2 hari terakhir.
Sentimen positif lanjutan bisa muncul dalam pergerakan rupiah melalui rilis data produk domestik bruto kuartal IV.2015. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan membaik menjadi 4,8%—4,9% year on year pada kuartal terakhir 2015 dari 4,7% pada tiga bulan sebelumnya.
“Ekspektasi inflasi berpeluang tetap rendah melihat harga minyak yang lemah. Ini memperbesar peluang pemangkasan tarif listrik dan harga BBM,” kata Rangga Cipta, ekonomi dari Samuel Sekuritas.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
2 Februari | Rp13.621 |
1 Februari | Rp13.699 |
29 Januari | Rp13.846 |
28 Januari | Rp13.889 |
27 Januari | Rp13.871 |
Sumber: Bank Indonesia