isnis.com, JAKARTA - Kurs Jisdor melemah 18 poin pada Kamis (28/1/2016) di saat dolar mulai menguat setelah rapat FOMC berakhir.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini melemah 18 poin atau terdepresiasi 0,13% ke Rp13.889 per dolar AS.
Rupiah juga tertekan di pasar spot, bergerak melemah 0,09% atau 12 poin ke Rp13.888 per dolar AS. Pagi ini, rupiah bergerak antara Rp13.873—Rp13.915 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan dolar. Indeks dolar pagi ini menguat hingga 0,13% ke level 99,035 poin setelah tiga hari tertekan dan melemah 0,67%.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rupiah hari ini masih berpeluang untuk menguat ditopang faktor global.
The Fed dini hari tadi mempertahankan target suku bunga di kisaran 0,25%—0,5% dan mempertahankan rencana pengetatan moneter bertahan (gradual) pada 2016 sambil memperhatikan dampak potensi perlambatan perekonomian global
Rupiah juga terbantu oleh tekanan euro terhadap dolar AS. Euro dan harga komoditas meneruskan tren penguatan pasca penaikan suku bunga AS pada Desember dan menekan pergerakan dolar dalam 2 bulan terakhir.
“Fokus investor pekan mulai akan beralih ke angka inflasi Januari yang diperkirakan naik serta data PDB kuartal IV/2015,” kata Rangga.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
28 Januari | Rp13.889 |
27 Januari | Rp13.871 |
26 Januari | Rp13.904 |
25 Januari | Rp13.844 |
22 Januari | Rp13.874 |
Sumber: Bank Indonesia