Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Wall Street terkoreksi setelah dua hari menguat mengikuti pergerakan harga minyak mentah yang kembali ke zona merah.
Indeks Standard & Poor’s 500 pada akhir perdagangan Senin (21/1/2016) turun 1,56% ke level 1.877,08, sedangkan indeks Dow Jones ditutup melemah 1,29% ke level 15.885,22.
“Seperti yang dulu-dulu, pasar digerakkan oleh minyak. Meskipun ada rencana merger besar, pasar tidak acuh. Ini indikasi faktor makro masih mendominasi,” kata David Donabedian dari Atlantic Trust Private Wealth Management kepada Bloomberg.
Harga minyak kembali merosot ke bawah US$30 per barel setelah melonjak menembus US$32 per barel pada akhir pekan lalu. Minyak WTI diperdagangkan turun 7,67% ke US$29,72 per barel pada pukul 04.35 WIB.
Penurunan harga minyak membuat saham Exxon Mobil dan Chevron turun lebih dari 3,1%. Indeks sektor energi dan komoditas adalah beban utama indeks S&P dengan pelamahan 3,2%.
Saham McDonalds berhasil menguat 0,68% di tengah penurunan harga saham setelah mengumumkan kinerja keuangan terbaik dalam 4 tahun pada kuartal IV/2015.
Investor minggu ini menanti rilis data pertumbuhan ekonomi dan hasil rapat FOMC pertama pada 2016. Korporasi besar seperti Procter & Gamble, 3M Co., Apple Inc., Boeing Co., dan Facebook Inc. direncanakan merilis laporan keuangan pada pekan ini.