Bisnis.com, JAKARTA— Sektor aneka industri dan konsumer memimpin pelemahan IHSG sepanjang sesi I Senin (18/1/2016), terseret kelesuan harga minyak yang menekan pergerakan saham di Asia.
IHSG melemah 0,83% atau 37,68 poin ke level 4.586,29 di jeda siang. Indeks konsisten bergerak di zona merah sepanjang sesi I antara level 4.475,62—4.503,86.
Pergerakan IHSG sejalan dengan indeks bursa regional. Nikkei 225 siang ini bergerak melemah 1,49%, Hang Seng turun 1,14%, sedangkan Straits Times jatuh 1,75%.
Equity Analyst Sucorinvest Achmad Yaki Yamani mengatakan bursa saham global tertekan kelesuan harga minyak mentah dan spekulasi perlambatan ekonomi global.
Sentimen global membuat aksi jual asing berlanjut di bursa saham Jakarta. Investor luar negeri telah membukukan net sell Rp284 miliar sekitar setengah jam sebelum sesi I berakhir.
“Salah satu faktor utama adalah WTI dan Brent ada di bawah harga US$30/barel. Aksi jual juga karena concern ekonomi melambat,” kata Yaki.
Minyak jenis WTI diperdagangkan melemah 1,36% ke harga US$29,02/barel di bursa komoditas New York, sedangkan minyak jenis Brent melemah 1,45% ke harga US$28,52/barel.
Seluruh atau 9 indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah, dipimpin oleh pelemahan 1,84% pada indeks sektor aneka industri dan penurunan 1,27% pada indeks sektor konsumer.
Sebanyak 172 saham melemah, 64 saham menguat, dan 289 saham stagnan dari 525 saham yang bergerak di Bursa Efek Indonesia.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) adalah penekan utama IHSG dengan pelemahan 1,45%, diikuti oleh PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 2,08%. Di sisi lain, penurunan tajam harga minyak mendorong saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menguat 4,41%.
Indeks Bisnis27 turun 0,76% atau 2,98 poin ke level 387,53 di akhir sesi I. Bisnis27 pagi tadi dibuka turun 1,06% kemudian bergerak antara level 385,73—389,09.