Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPIAH ATAS DOLAR AS: Sentimen Ini Penggerak Kurs (12 Januari)

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (12/1/2016) masih dibayangi sentimen eksternal
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia  memprediksi  kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (12/1/2016) masih dibayangi sentimen eksternal.

“Berita buruk dari eksternal sepertinya masih akan terus meminta pelemahan rupiah, walaupun fundamental ekonomi domestik yang terus menunjukkan perbaikan akan mencegah pelemahan tajam bahkan penguatan,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (12/1/2016).

Setelah sempat melemah 1,6% WoW minggu lalu, yuan akhirnya ditutup menguat pada perdagangan Senin, walaupun penurunan drastis masih terlihat di bursa saham Shanghai.

Penguatan yuan sejalan dengan penguatan mayoritas kurs di pasar Asia hingga Senin sore.

Sementara itu indeks dolar menguat walaupun tipis berlawanan dengan harga minyak mentah yang masih terus melemah. Bahkan sudah mendekati US$20 per barel.

“Penurunan harga minyak serta komoditas lain biasanya memaksa dolar untuk menguat,” kata Rangga.

Dia mengemukakan malam ini ditunggu data tenaga kerja dan survei konsumen AS yang kesemuanya diperkirakan membaik.

Sementara itu rupiah yang sempat bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah di pembukaan Senin, dan akhirnya berhasil ditutup menguat bersama dengan mayoritas kurs di Asia.

Pelemahan rupiah di minggu lalu bersamaan dengan kurs lain di negara berkembang, menyusul turbulensi di pasar saham Tiongkok, sepertinya mulai mereda tekanannya.

Rangga mengatakan dari domestik, satu lagi berita positif ditunjukkan oleh Indeks penjualan ritel yang membaik pertumbuhannya di November 2015.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro