Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Utama Eropa Tersandung Pernyataan Suram Lagarde

Pasar saham utama Eropa tersandung di perdagangan yang sepi pada Rabu, hari perdagangan penuh terakhir tahun ini, menarik saham-saham AS lebih rendah.
Managing Director IMF Christine Lagarde/telegraph.co.uk
Managing Director IMF Christine Lagarde/telegraph.co.uk

Bisnis.com, LONDON - Pasar saham utama Eropa tersandung di perdagangan yang sepi pada Rabu, hari perdagangan penuh terakhir tahun ini, menarik saham-saham AS lebih rendah.

Sentimen melemah sejak awal karena komentar dari Ketua Dana Moneter Internasional, Christine Lagarde, yang memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mengecewakan dan kurang bermutu pada 2016.

Pada penutupan Eropa, pasar saham London turun 0,6 persen, Frankfurt turun 1,1% dan Paris turun 0,5%. Namun, indeks DAX di Jerman, ekonomi utama Eropa, mengakhiri satu tahun penuh 2015 dengan 9,56%  lebih tinggi pada 10.743 poin.

Di Wall Street, indeks Dow Jones turun 0,2% . "Zona euro merupakan sumber kerugian terbesar Rabu (30/12/2015) ini, sentuhan volume perdagangan tipis dan kecenderungan untuk drama menyebabkan DAX terjun sekitar 100 poin," kata analis Spreadex, Connor Campbell.

"Memulai hari perdagangan dengan peringatan dari Christine Lagarde bahwa pertumbuhan global pada 2016 akan mengecewakan tentu saja tidak membantu," katanya.

Kenaikan suku bunga AS, pelambatan China dan efek dari harga minyak rendah pada negara-negara produsen "semua berarti bahwa pertumbuhan global pada 2016 akan mengecewakan dan kurang bermutu", Lagarde menulis dalam artikel untuk harian bisnis Jerman, Handelsblatt.

"Dan prospek jangka menengah telah suram, juga, karena produktivitas rendah, penuaan populasi dan dampak dari krisis keuangan global menempatkan rem pada pertumbuhan," tambahnya.

Harga minyak yang lebih rendah juga menekan sentimen para pedagang. Data persediaan mingguan dari AS menunjukkan kenaikan stok minyak, terhadap ekspektasi analis untuk penurunan persediaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper