Bisnis.com, JAKARTA -- Terkena rugi selisih kurs, laba bersih PT Sarana Menara Nusantara Tbk. pada 9 bulan pertama 2015 merosot 45,58% dari periode sama tahun lalu.
Laba bersih yang dimaksud yakni laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk. Dari laporan keuangan yang terbit Jumat, (27/11/2015), terlihat penuruan laba bersih disebabkan rugi selisih kurs.
Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, emiten menara berkode saham TOWR itu membukukan rugi selisih kurs neto Rp707,84 miliar, longsor tajam dari 9 bulan pertama 2014 yang mencatatkan laba selisih kurs neto Rp69,36 miliar.
Laba bruto pada Januari sampai September 2015 meningkat tipis 7,7% menjadi Rp2,23 triliun dari periode sama tahun lalu. Penaikan tipis ini terjadi karena kian besarnya depresiasi dan amortisasi. Depresiasi dan amortisasi naik 12,5% year-on-year.
TOWR pada 9 bulan pertama 2015 mendulang pendapatan Rp3,27 triliun, naik 6,47% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp3,07 triliun. PT Hutchison 3 Indonesia menyumbang 39% dari total pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun ini, disusul PT Telekomunikasi Selular yang berkontribusi 20%, dan PT XL Axiata Tbk. yang menyumbang 20%.